Benua
(continent, lithosphere) dan
Samudera (ocean, biosphere). Benua menyusun kira-kira sepertiga
permukaan Bumi.
Benua
(continent) adalah daratan yang sangat besar yang muncul dari permukan
samudera, sampai bagian tepinya yang digenangi air dengan kedalaman air yang
dangkal (kurang dari 200 meter). Samudera (ocean) adalah air asin yang
sangat besar dan menerus yang dibatasi oleh benua.
Asal Usul Samudera dan Cekungan Samudera
Cekungan samudera (ocean basin) adalah cekungan yang
sangat besar dan dalam yang dipenuhi oleh air asin dan dibatasi oleh benua.
Teluk (bay, gulf) adalah bagian air yang relatif
kecil yang tiga sisinya dibatasi oleh daratan. Teluk sering juga disebut
sebagai Laut Setengah-tertutup (Semi-enclosed Sea).
Estuari (estuary) adalah kawasan muara sungai yang
dipengaruhi oleh pasang surut dengan massa air yang memiliki salinitas lebih
rendah daripada air laut dan lebih tinggi daripada air tawar.
Sampai sekarang, asal usul air laut tidak diketahui dengan
pasti. Salah satu hipotesa yang banyak diterima adalah bahwa air laut berasal
dari aktifitas vulkanisme. Hipotesa tersebut dibuat berdasarkan fakta saat ini
yang menunjukkan bahwa aktifitas vulkanisme mengeluarkan banyak uap air,
disamping gas nitrogen dan karbon dioksida.
Tahukah kalian bagaimana cekungan samudera dapat terbentuk?. Berbagai hipotesa dan teori telah muncul dalam upaya mencari jawaban atas pertanyaan itu. Saat ini, teori yang diterima oleh banyak ahli adalah Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic Theory). Teori ini adalah teori yang didukung oleh sangat banyak data dan fakta.
Tahukah kalian bagaimana cekungan samudera dapat terbentuk?. Berbagai hipotesa dan teori telah muncul dalam upaya mencari jawaban atas pertanyaan itu. Saat ini, teori yang diterima oleh banyak ahli adalah Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic Theory). Teori ini adalah teori yang didukung oleh sangat banyak data dan fakta.
Bebarapa Fakta Tentang Bumi dan Laut
1) Bumi berumur kira-kira 4,5 miliar
tahun yang lalu, sedang bukti-bukti pertama tentang adanya laut muncul dari
sekitar 3,8 – 3 miliar tahun yang lalu.
2) Bukti-bukti tertua tentang adanya
samudera ditemukan di benua, bukan di samudera.
3) Batuan yang tertua di laut hanya berumur 70 juta tahun.
Teori dan Analisa tentang Asal Usul Lautan
•
a.
Hipotesa Pelepasan Lempeng
Bertolak dari teori kabut oleh Laplace (1796), Menurutnya bahwa bumi merupakan bagian dari pada tata surya, awalnya berasal dari gumpalan gumpalan kabut yang berputar (terpilin). Dan seterusnya menjadi cairan pijar hingga terjadi pembekuan akibat penurunan temperatur. Pada kondisi ini bumi dalam keadaan tidak stabil, karena pada bagian dalamnya masih cair dan panas. Sehingga terciptalah kondisi dimana mudah terjadi peretakan peretakan di antara dua lapisan yang berbeda fase. Terjadinya peretakan-peretakan dan mungkin dalam waktu relatif agak lama, bumi tetap berputar dan bergerak mengelilingi planet induk (matahari), terjadilah pelepasan sebagian lapisan luar dari bumi akibat adanya gaya lemparan (centrifugal) tidak seimbang dengan gaya tarikan bumi(centripetal). Terlepasnya sebagian permukaan bumi tersebut maka terbentuklah cekungan yang nantinya terisi air, membentuk lautan.
Lapisan bumi yang telah terlepas diduga sebagai bulan atau
planet yang mengelilingi bumi. Dalam sistem tata surya dapat dilihat bahwa
material-material atau planet-planet yang terlepas dari induknya akan tetap
terkontrol dan mengelilingi dimana planet tersebut berasal.
Berbagai macam penelitian telah membuktikan bahwa batuan
dasar penyusun lautan itu berbeda dengan penyusun benua. Hal tersebut terjadi
akibat pemisahan secara konsentrik ke arah inti bumi terhadap cairan (magma)
basa, dimana cairan basa lebih berat turun ke arah inti bumi membentuk magma
basa hingga ultra basa. Cairan lebih ringan (asam) naik mengapung di atas
cairan basa, sehingga terjadi suatu fase magma yang berbeda sifat fisik dan
kimianya. Akibat dari pemisahan ini, menyebabkan batuan benua bersifat asam dan
batuan samudra (lautan) bersifat basa.
•
b.
Teori Undasi
Telah dijelaskan oleh Van Bemmelen (1932-1935), bahwa adanya
permukaan bumi yang tidak rata yaitu sebagian cekungan dan sebagian tonjolan
(pegunungan), diakibatkan oleh gelombang turun naik terhadap bagian bumi yang
cair (magma) Timbulnya gerakan gelombang tersebut akibat pengaruh pemisahan
magma dari yang basa ke yang asam dan dari basa ke ultrabasa, sehingga terdapat
empat susunan magma yaitu mulai dari atas: asam, intermediat, basa dan
ultrabasa.
•
c.
Teori Tektonik lempeng
Menurut teori ini, seluruh kerak Bumi dipandang tersusun oleh
beberapa lempengan besar yang bergerak seperti balok yang kaku di atas
permukaan Bumi. Batas-batas lempeng adalah kawasan memiliki aktifitas seikmik
tinggi, yang terjadi karena pembentukan material kerak baru di sepanjang pematang
tengah samudera, maupun karena material kerak yang tua ter-subduksikan di
daerah palung. Dengan demikian, batas lempeng ditentukan oleh aktifitas seismik
(Gambar 2.1).
Kontak antar lempeng dapat berupa (Gambar 22.):
1) Kontak divergen, yang disebut
juga dengan spreading center (pusat pemekaran). Pada kontak ini, lithophere
yang baru terus menerus terbentuk karena dua lempeng saling menjauh.
Pembentukan cekungan laut terjadi pada kontak lempeng jenis ini, seperti
Samudera Atlantik.
2) Kontak konvergen, yang
terjadi bila dua lempeng bergerak saling mendekat satu sama lain. Pada kontak
konvergen, salah satu lempeng menyusup ke bagian bawah yang lain, yang dalam
kasus ini kita sebut subduction zone (zona penunjaman atau zona
subduksi). Pada kontak ini dapat pula terjadi dua lempeng saling benturan, yang
disebut sebagai collision zone (zono kolisi). Zona subduksi
adalah zona tempat lempeng samudera dikonsumsi, seperti Palung Jawa di sebelah
selatan Pulau Jawa; sedang zona kolisi adalah zona tempat terbentuknya kawasan
pegunungan, seperti Pegunungan Himlaya.
3) Kontak transform fault, terjadi bila dua
lempeng berpapasan satu sama lain dengan tepi-tepi lempeng yang saling
menggerus. Gempa bumi sering terjadi di kontak lempeng jenis ini. Contohnya
adalah kawasan Sesar San Andreas.
Menurut teori ini, laut baru dapat terbentuk karena pecahnya
continental crust (Gambar 2.3). Selanjutnya, cekungan samudera tidak tetap
posisi maupun ukurannya, dan samudera dapat mengalami pembukaan dan bertambah
luas, seperti Samudera Atlantik; dan dapat pula mengalami penutupan dan
bertambah sempit, seperti Samudera Pasifik. Selain itu, teori ini juga
menerangkan tentang pembentukan deretan gunungapi (Gambar 2.4) dan kawasan
pegunungan (Gambar 2.5).
Gambar 2.1. Penyebaran lempeng kerak Bumi. Dikutip dari Le Pichon et al.
(1973)
Gambar 2.3. Mekanisme pembentukan laut baru melalui pecahnya continental
crust. Dikutip dari Skinner dan Porter (2000)
2.1.3. Sejarah Pembentukan Samudera
Dari ketiga teori tentang asal usul lautan dapat disimpulkan
bahwa: Teori pelepasan lempeng adalah mengungkapkan fase tertua kejadian
lautan. Teori undasi merupakan pembuktian gangguan keseimbangan isostatik
akibat pengaruh gerakan vertikal setelah pembekuan kulit bumi, Sedang teori
tektonik lempeng membahas lebih jauh tentang pergerakan pergerakan lempeng bumi
dalam kaitannya dengan perkembangan lautan baru.
Membicarakan tentang asal-usul samudera atau laut tidak dapat
dilepaskan dari membicarakan tentang asal-usul bumi. Sementara itu,
membicarakan asal-usul bumi tidak dapat dilepaskan dari membicarakan tentang
asal-usul sistem tatasurya. Kita tidak tahu secara tepat bagaimana awal
pembentukan sistem tatasurya, tetapi secara garis besar kita dapat
mengetahuinya berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh oleh para ahli astronomi,
pengetahuan kita tentang sistem tatasurya, dan hukum-hukum fisika dan kimia.
Selanjutnya, tentang sejarah bumi, secara garis besar dapat kita ketahui dari
bukti-bukti geologis dan teori- teori yang berlaku.
Gambar 2.5. Salah satu contoh mekanisme penutupan samudera dan
pembentukan kawasan pegunungan menurut teori plate tectonic. Dikutip
dari Skinner dan Porter (2000)
DAFTAR PUSTAKA
Le Pichon, X., Francheteau, J. and Bonnin, J., 1973. Plate Tectonics. Developments in Geotectonics6,
Elsevier Scientific Publishing Company, Amsterdam, 300 p.
Skinner, B.J. and Porter, S.C., 2000. The Dynamic Earth: an introduction to physical geology, 4th ed.
John Wiley & Sons, Inc., New York, 575 p.
Le Pichon, X., Francheteau, J. and Bonnin, J., 1973. Plate Tectonics. Developments in Geotectonics6,
Elsevier Scientific Publishing Company, Amsterdam, 300 p.
Skinner, B.J. and Porter, S.C., 2000. The Dynamic Earth: an introduction to physical geology, 4th ed.
John Wiley & Sons, Inc., New York, 575 p.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar